Laporan Praktikum Hidroponik
TUGAS BIOLOGI TERAPAN
PRAKTIKUM HIDROPONIK
OLEH :
NAMA : A ASHABUL KAHFI KALELENG
NIM : 1627041020
KELAS : 01/A PTP
UNIVERSITAS
NEGERI MAKASSAR
T.A 2016 -
2017
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT.Yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah ini yang
Alhamdulillah berjudul tentang hasil pengamtan praktikum hidroponik.
Dalam
penyusunan makalah ini, tidak sedikit hambatan yang kami hadapi karena
keterbatasan pengetahuan serta bahan referensi yang dapat dijadikan
acuan.Namun, berkat bantuan berbagai pihak, akhirnya makalah ini dapat kami
selesaikan.
Seperti
kata pepatah, tiada gading yang tidak retak, kami menyadari bahwa makalah ini
masih jauh dari sempurna dan masih memiliki banyak kekurangan. Apalagi pengetahuan penyusun juga masih
belum seberapa mengenai hal yang dibahas dalam makalah ini.Oleh karena itu,
kritik dan saran yang positif sangat kami harapkan agar makalah ini menjadi
lebih baik lagi.
Semoga
makalah ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi pembaca untuk saat
ini dan dapat pula dijadikan pedoman pada masa yang akan datang.Amin.
Makassar,
27 November 2016
Penulis
Daftar
Isi
Kata Pengantar
i
Daftar Isi
ii
BAB I : PENDAHULUAN
1
Latar Belakang
1
Rumusan Masalah
2
Tujuan
2
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
3
Hidroponik
3
Kangkung
6
BAB III : HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
8
Tabel Pengamatan
8
Alat dan Bahan
9
BAB IV : PENUTUP
10
Kesimpulan
10
Saran
10
DAFTAR PUSTAKA
11
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Dalam dunia
moderen ini pertanian juga semakin maju, untuk menjawab masalah yang semakin
sempitnya lahan pertanian dikarenakan alih fungsi lahan pertanian yang katanya
lebih menguntungkan daripada digunakan untuk pertanian, seperti pembukaan
swalayan, tempat- tempat hiburan, dan lain sebagainya. Padahal kita ketahui
mayoritas masyarakat negara kita hidup dari bertani, sehingga lahan yang
digunakan untuk menghidupi mereka dan keluarganya di alih fungsikan, maka tidak
ada yang dapat mereka andalkan untuk memenuhi kebutuhannya. Bercermin dari
masalah itu maka solusi muncul untuk membantu keadaan pertanian kita yang
semakin terpinggirkan, khususnya para petani yang telah kehilangan sawah- sawah
mereka. Solusi tersebut salah satunya berupa sistem tanam yang tidak
menggunakan media yang selama ini dianggap sebagai media satu- satunya untuk
bertanam. Media tersebut berupa media non tanah, bisa berupa air, udara, maupun
jenis lain yang selain tanah, seperti arang sekang, pasir dan lain sebagainya.
Metode
hidroponik merupakan metode menumbuhkan tanaman didalam larutan nutrisi tanpa
menggunakan media tanah. Ditinjau dari segi sains, hidroponik telah membuktikan
bahwa tanah tidak diperlukan untuk menumbuhkan tanaman, kecuali unsur- unsur,
mineral dan zat- zat makanan seperti dalam tanah. Dengan mengeliminasi tanah
berarti juga mengeliminasi hama atau penyakit yang ada didalam tanah dan
mengurangi pengendalian tanah secara teliti nutrisi tanaman. Dalam larutan
hidroponik telah tersedia zat- zat makanan untuk tumbuhan dengan perbandingan
yang tepat, sehingga dapat mengurangi stress pada tanaman, lebih cepat matang
dan panenpun akan lebih bagus kualitasnya. Media tanam hidroponik berfungsi
sebagai- penegak tanaman agar tidak roboh dan juga sebagai penghantar cairan
unsur hara. Jadi, ada beberapa jenis media tanam yang boleh dipakai, seperti
rock wol, pasir, tembikar, arang, dan sabut kelapa. Hanya, media yang akan kita
gunakan itu harus kita sesuaikan dengan tanamannya. Untuk tanaman hias
disarankan menggunakan media tanam batu apung.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan dari penelitian / pengamatan ini yaitu
sebagai berikut :
A. Bagaimana tata cara dalam hidroponik ?
B.
Bagaimana tata cara pembenihan dalam hidroponik ?
C. Bagaimana tata cara penanaman dalam hidroponik ?
D.
Bagaimana tata cara perawatan hidroponik ?
E.
Bagaimana pertumbuhan tanaman hidroponik ?
C.
Tujuan
Adapun tujuan
dari penelitian pengamatan ini yaitu
sebagai berikut :
A. Untuk
mengetahui tata cara dalam hidroponik
B.
Untuk mengetahui tata cara pembenihan dalam
hidroponik
C. Untuk
mengetahui tata cara penanaman dalam hidroponik
D. Untuk mengetahui tata cara perawatan
hidroponik
E.
Untuk mengetahui pertumbuhan tanaman hidroponik
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
A. Hidroponik
Hidroponik
(hydroponics) adalah cara
bercocok tanam tanpa menggunakan tanah sebagai media tanamnya. Di kalangan
umum, istilah ini dikenal sebagai "bercocok tanam tanpa tanah".
Termasuk
juga bercocok tanam di dalam pot atau wadah lainnya yang menggunakan air atau bahan yang bersifat porus, seperti pecahan
genting, pasir kali,
kerikil,
spons, sabut kelapa, arang kayu, dan sebagainya.
Istilah
hidroponik lahir tahun 1936, untuk memberi hasil percobaan DR.WF.Gericke,
seorang agronomis dari Universitas California, USA. Hasil percobaannya berupa
tomat setinggi 3 meter yang penuh buah dan ditanam dalam bak
berisi
mineral hasil uji cobanya.
Maka
sejak itu hidroponik berarti hydros adalah air dan ponics untuk menyebut
pengerjaan atau bercocok tanam. Dalam perkembangannya hidroponik tidak lagi
sebatas di laboratorium saja, tetapi dengan teknik yang sederhana dapat
diterapkan siapa saja, termasuk ibu rumah tangga.
Kelebihan
sistem tanam hidroponik antara lain sebagai berikut:
1)
Perawatan lebih praktis dan gangguan hama lebih
terkontrol.
2)
Pemakaian pupuk lebih hemat.
3)
Tanaman hidroponik dapat tumbuh lebih pesat dengan
keadaan tidak kotor dan tidak rusak.
4)
Beberapa jenis tanaman bisa dibudidayakan di luar
musim.
5)
Keterbatasan ruang dan tempat
bukanlah halangan
6)
Bila ada tanaman yang mati dapat
langsung diganti dengan mudah dengan tanaman baru.
7)
Produksi tanaman lebih tinggi
dibandingkan dengan menggunakan media tanah Biasa.
Macam – macam teknik hidroponik
Ada enam teknik penanaman yang dapat Anda
gunakan dalam berkebun hidroponik. Keenam teknik ini memiliki keunggulan dan
kekurangannya masing-masing. Untuk memilih teknik yang sesuai dengan minat
Anda, berikut ini penjelasan mengenai keenam teknik berkebun hidroponik.
1.
Wick System
Wick system merupakan teknik yang paling sederhana dan populer digunakan oleh para
pemula. Sistem ini termasuk pasif dan nutrisi mengalir ke dalam media
pertumbuhan dari dalam wadah menggunakan sejenis sumbu. Wick sistem
hidroponik bekerja dengan baik untuk tanaman dan tumbuhan kecil. Sistem
hidroponik ini tidak bekerja dengan baik untuk tanaman yang membutuhkan banyak
air.
2.
Ebb & Flow
System
Sebuah media tumbuh
ditempatkan di dalam sebuah wadah yang kemudian diisi oleh larutan nutrisi.
Kemudian nutrisi dikembalikan ke dalam penampungan, dan begitu seterusnya.
Sistem ini memerlukan pompa yang dikoneksikan ke timer. Pastikan Anda
menggunakan wadah yang cukup besar dan atur jarak antar tanaman agar
pertumbuhan tanaman tidak saling mengganggu.
3.
NFT (Nutrient
Film Technique) System
Sistem ini merupakan cara yang
paling populer dalam istilah hidroponik. Konsepnya sederhana dengan menempatkan
tanaman dalam sebuah wadah atau tabung dimana akarnya dibiarkan menggantung
dalam larutan nutrisi. Sistem ini dapat terus menerus mengalirkan nutrisi yang
terlarut dalam air sehingga tidak memerlukan timer untuk pompanya. NFT cocok
diterapkan pada jenis tanaman berdaun seperti selada.
4.
Aeroponic System
Kecanggihan sistem ini
memungkinkan Anda memperoleh hasil yang baik dan tercepat dibandingkan sistem
hidroponik lainnya. Hal ini disebabkan oleh larutan nutrisi yang diberikan
berbentuk kabut langsung masuk ke akar, sehingga tanaman lebih mudah menyerap
nutrisi yang banyak mengandung oksigen.
5.
Drip System
Selain wick system, sistem
tetes (drip system) merupakan cara yang populer yang digunakan dalam
berkebun hidroponik. Sistem ini menggunakan timer mengontrol pompa,
sehingga pada saat pompa dihidupkan, pompa akan meneteskan nutrisi ke
masing-masing tanaman.
6.
Water Culture
System
Dalam sistem hidroponik ini,
akar tanaman yang tersuspensi dalam air yang kaya nutrisi dan udara diberikan
langsung ke akar. Tanaman dapat ditempatkan di rakit dan mengapung di air
nutrisi juga. Dengan sistem hidroponik ini, akar tanaman terendam dalam air dan
udara diberikan kepada akar tanaman melalui pompa akuarium dan diffuser udara.
Semakin gelembung yang lebih baik, tanaman akar akan tumbuh dengan cepat untuk
mengambil air nutrisi.
B.
Kangkung
a. Klasifikasi
Kangkung
KINGDOM : Plantae (Tumbuhan)
SUB KINGDOM
: Tracheobionta (Tumbuhan Berpembuluh)
SUPER DIVISI
: Spermatophyta (Tumbuhan Berbiji)
DIVISI
: Magnoliophyta (Tumbuhan Berbunga)
KELAS
: Magnoliopsida (Tumbuhan Dikotil)
SUB KELAS
: Asteridae
ORDO
: Solanales
FAMILI
: Convolvulaceae
GENUS
: Ipomoea
L.
SPESIES
: Ipomoea aquatic
Forssk.
b. Morfologi Tanaman Kangkung
Adapun morfologi kangkung sebagai
berikut :
1. Akar
Kangkung merupakan tanaman menetap yang dapat
tumbuh lebih dari satu tahun. Tanaman kangkung memiliki sistem perakaran
tunggang dan cabang-cabangnya akar menyebar kesemua arah, dapat menembus tanah sampai
kedalaman 60 hingga 100 cm, dan melebar secara mendatar pada radius 150 cm atau
lebih, terutama pada jenis kangkung air.
2.
Batang
Batang kangkung bulat dan berlubang,
berbuku-buku, banyak mengandung air (herbacious) dari buku-bukunya mudah sekali
keluar akar. Memiliki percabangan yang banyak dan setelah tumbuh lama batangnya
akan merayap (menjalar).
3. Daun
Kangkung memiliki tangkai daun
melekat pada buku-buku batang dan di
ketiak daunnya terdapat mata tunas yang dapat tumbuh menjadi percabangan baru.
Bentuk daun umumnya runcing ataupun tumpul, permukaan daun sebelah atas
berwarna hijau tua, dan permukaan daun bagian bawah berwarna hijau muda. Selama
fase pertumbuhanya tanaman kangkung dapat berbunga, berbuah, dan berbiji
terutama jenis kangkung darat.
4. Bunga
Bentuk bunga kangkung umumnya
berbentuk “terompet” dan daun mahkota bunga berwarna putih atau merah lembayung
.
5. Buah
Buah kangkung berbentuk bulat telur
yang didalamnya berisi tiga butir biji. Bentuk buah kangkung seperti melekat
dengan bijinya. Warna buah hitam jika sudah tua dan hijau ketika muda. Buah
kangkung berukuran kecil sekitar 10 mm, dan umur buah kangkung tidak lama.
6.
Biji
Biji kangkung bersegi-segi atau
tegak bulat. Berwarna cokelat atau kehitam-hitaman, dan termasuk biji berkeping
dua. Pada jenis kangkung darat biji kangkung berfungsi sebagai alat perbanyakan
tanaman secara generative.
BAB III
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAAN
No
|
Pengamatan
|
Minggu
|
|||
II
|
III
|
IV
|
V
|
||
1
|
Jumlah
yang tumbuh
|
46
|
48
|
48
|
47
|
2
|
Jumlah
daun
|
2
|
5
|
6
|
8
|
3
|
Panjang
daun
|
5 cm
|
7,6 cm
|
8 cm
|
8 cm
|
4
|
Tinggi
batang
|
9,6 cm
|
16 cm
|
18 cm
|
23,5 cm
|
Keterangan:
A. Tanggal Penelitian/Pengamatan:
-
Minggu
II
Pada pengamatan minggu ke II dapat kita
lihat bahwa pertumbuhan kangkung dengan penerapan hidroponik dengan mulai
menunjukkan pertumbuhan yang dapat dilihat dari jumlah yang tumbuh yaitu 46,
jumlah helai daun yaitu 2, panjang daun 5 cm, tinggi atang 9,6 cm.
-
Minggu
III
Pada pengamatan minggu ke III sudah dapat
di lihat perbedaan pertumbuhan dari minggu ke II yang dapat kita lihat dari
masing-masing ukuran yaitu jumlah yang tumbuh menjadi 48, jumlah helai daun
menjadi 5, jumlah panjang daun bertambah menjadi 7,6 cm, dan tinggi batang 16
cm.
-
Minggu
IV
Pada pengamatan minggu ke IV diperoleh
hasil bahwa peningkatan pertumbuhan tanaman tidak terlalu meningkat, dikarenakan jumlah yg hidup masih tetap sama
diminggu sebelumnya yaitu 48, jumlah daun hanya bertambah 1 helai sehingga
menjadi 6 helai, panjang daun juga tetap 8 cm, tinggi batang sedikit meningkat
menjadi 18 cm.
-
Minggu
V
Pada minggu ke V dapat kita amati bahwa
peningkatan pada pertumbuhan hanya terjadi pada tinggi batang dari 18 cm
menjadi 23,5, jumlah daun bertambah menjadi 8, panjang daun tetap seperti
minggu sebelumnya yaitu 8 cm, tetappoo
jumlah yang hidup atau tumbuh berkurang menjadi 48.
B. Alat Dan Bahan
1.
Pinset
2.
Nampan
3.
Plastik
1 meter
4.
Gunting
5.
Kabinet/sterofoam
6.
Cutter
7.
Rockwool
8.
Net
pot
9.
Sumbu/kain
flanel
10. Bibit
11. Air
12. Penggaris
13. Pupuk cair
14. Alat tulis
BAB
IV
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Hidroponik adalah suatu
metode bercocok tanam tanpa menggunakan media tanah, melainkan dengan
menggunakan larutan mineral bernutrisi atau bahana lainnya yang mengandung
unsure hara. Teknik hidroponik ini juga terjamin kebebasannya dari hama dan
penyakit, tanaman tumbuh lebih cepat dan pemakaian pupuk lebih hemat, bila ada
tanaman yang mati bisa diganti dengan tanaman baru dengan mudah tanaman akan
memberikan hasil yang continue, dan lain sebagainya.
Beberapa
factor penting yang harus diperhatikan larutan nutrisi, media, dan oksigen.
Prospek usaha dengan menggunakan teknik budidaya hidroponik ini sangat bagus
sekali.
B.
Saran
Adapun
saran yang dapat saya berikan kepada pembaca adalah, pembaca diharapkan untuk
dapat mengembangkan teknik bertanam hidroponik secara maksimal.Hal tersebut
diharapkan mampu meningkatkan hasil produksi pangan terutama jenis-jenis
tanaman holtikultur yang mempunyai nilai ekonomi yang tinggi walaupun dengan
keadaan lahan yang minim.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.materipertanian.com/klasifikasi-dan-ciri-ciri-morfologi-kangkung/31
mei 1015
http://fredikurniawan.com/klasifikasi-dan-morfolgi-tanaman-kangkung/16
mei 2016
IZIN POST YA MIN..
BalasHapusIngin Menang Puluhan Juta Hanya Dalam Waktu Sehari??
Bukan MIMPI Lagi!!!
Situs Domino Online yang akan Membuat MIMPI Anda Menjadi Kenyataan
Dapatkan Bonus Rollingan TO Sebesar 0,5% / Hari
Bonus Referral Sebesar 20% Seumur Hidup
Info Lebih Lanjut
BBM : 2BB20CA6
Telp / WA : +85592428353
SALAM JAYA TERUS
~~KHARISMA88~~
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusMakasih ya saya kopas buat tugas
BalasHapusMakasih saya pakai ini buat tugas ya
BalasHapusCara kerjanya gimana mas
BalasHapusBaccarat - How To Play & Strategy - Wilbur
BalasHapusThe object of the game 온카지노 is to win at least 3,000 hands in the game. You can also play 바카라 as a dealer, so the 카지노 goal is to win the most hands. When